Rabu, 02 Februari 2011

Keislamanmu itu sebagai Maharku

Tersebut satu nama mulia yang tak kan lepas dari kehidupan kaum muslimin, Ummu Sulaim rodhiyallohu anha, seorang shohabiyah yang mulia, ia menjadikan pernikahannya mampu menghantarkan kebaikan bagi dirinya, suaminya, kehidupan rumah tangganya, dan dakwah secara umum.

dari Anas bin Malik rodhiyallohu anhu berkata :

تَزَوَّجَ أَبُو طَلْحَةَ أُمَّ سُلَيْمٍ، فَكَانَ صَدَاقُ مَا بَيْنَهُمَا الْإِسْلَامَ، أَسْلَمَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ قَبْلَ أَبِي طَلْحَةَ فَخَطَبَهَا فَقَالَتْ: إِنِّي قَدْ أَسْلَمْتُ، فَإِنْ أَسْلَمْتَ نَكَحْتُكَ. فَأَسْلَمَ فَكَانَ صَدَاقَ مَا بَيْنَهُمَا

"Abu Tholhah menikahi Ummu Sulaim, yang menjadi mahar bagi pernikahan keduanya adalah Islam. Ummu Sulaim memeluk Islam sebelum Abu Tholhah, maka Abu Tholhah pun lantas melamar Ummu Sulaim.
Kata Ummu Sulaim : "sungguh aku telah memeluk Islam, jika engkau hendak menikahiku, engkau harus memeluk Islam terlebih dulu".

Kemudian Abu Tholhah pun memeluk Islam. Keislamannya itu menjadi mahar (dalam pernikahan) keduanya. (HR. An Nasa'i dalam Sunannya 3340, Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rohimahullohu menshohihkan hadits ini)

Dalam riwayat lain dari Tsabit, dari Anas, ia berkata :

"Abu Tholhah telah melamar Ummu Sulaim, maka Ummu Sulaim berkata : "demi Alloh, orang yang sepertimu, wahai Abu Tholhah, tidak layak ditolak, tetapi engkau lelaki kafir, sedangkan aku seorang muslimah, Tidak halal bagiku untuk menikah denganmu, jika engkau mau memeluk Islam, maka (keislamanmu) itu sebagai maharku, aku tidak meminta yang selainnya."

Lantas Abu Tholhah pun memeluk Islam dan itulah yang menjadi maharnya. Tsabit berkata : "tidak pernah aku mendengar sama sekali tentang mahar yang lebih mulia dari yang diberikan kepada Ummu Sulaim, yakni Islam." (Sunan An Nasa'i 3341 dan dishohihkan Asy Syaikh Al Albani rohimahullohu)

Asy Syaikh Abu Munir Abdulloh bin Muhammad Utsman Adz Dzammari hafizhohulloh (salah seorang ulama terkemuka di Yaman), terkait kisah hadits di atas, memberikan nasihat yang laik dicamkan benar-benar oleh kaum muslimin. Kata beliau hafizhohulloh :

"begitulah yang semestinya diucapkan seorang muslimah, dia tidak tertipu dengan harta kekayaan yang dimiliki pihak lelaki, Padahal, Abu Tholhah tergolong orang Anshor yang kaya harta. (Namun demikian) Ummu Sulaim tidak meminta harta kekayaan yang banyak dari Abu Tholhah. Tidak meminta perhiasan emas, tidak juga yang lainnya yang diminta hanyalah dia (Abu Tholhah) memeluk Islam karena Alloh Robbul alamin, sekaligus dijadikan mahar baginya. Abu Tholhah pun memeluk Islam. Alloh Subhanahu wa Ta'ala telah menjadikannya seorang laki-laki beriman, sholih dan membantu (perjuangan) agama hingga Alloh Subhanahu wa Ta'ala mewafatkannya dalam Islam. Dengan (kecerdasan) akal seorang wanita beriman ini dan dengan keimanannya (Ummu Sulaim), ia menjadi pria tangguh, kokoh, dan berserah diri." (Ni'matuz Zawaj wa Sholahuz Zaujaini, Abu Munir Abdulloh bin Muhammad Utsman Adz Dzammari, hal. 9).


wallohu a'lam bish showab

1 komentar:

Silahkan meninggalkan komentar yang baik dan sopan di sini. Barakallahu fiikum...